Jumat, 27 Mei 2016

Assembly Point in POLBAN



Assembly Point
Sumber foto: http://www.safetysign.com/images/catlog/product/large/A5323.png

Assembly point (tempat berkumpul) adalah tempat evakuasi sementara untuk tiap kejadian kebakaran, gempa bumi, tumpahan bahan kimia, bencana alam, huru hara dan lain-lain. Dari beberapa sumber, assembly point juga menyediakan space 30 cm2 buat satu orang (tanpa melihat ukuran gendut/kurusnya) dan dengan tinggi 2 m (minimum) atau lebih tinggi. Ini dikalikan jumlah orang yang mampu ditampung dalam muster point tersebut sehingga didapat jumlah luas minimal assembly/muster point yang dibutuhkan. Beberapa bangunan instansi pemerintahan dan perusahaan swasta ada yang menetapkan space per orang 35-45 cm2

Berikut ini adalah denah assembly point yang ada di Politeknik Negeri bandung :


Keterangan : gambar yang berwarna hijau adalah letak Assembly Point yang ada di Polban

Kamis, 26 Mei 2016

Sekilas tentang Politeknik Negeri Bandung

hai guys, sebelum aku lanjut lagi materinya, aku mau nunjukin sama kalian lokasi Politeknik Negeri Bandung yang biasanya dikenal POLBAN. Polban adalah sebuah Perguruan Tinggi Advokasi Negeri, mulanya POLBAN bernama Politeknik Institut Teknologi Bandung (Politeknik ITB) karena berada dalam naungan ITB. Sejak tahun 1999, Politeknik IB menjadi institusi mandiri yang terpisah dari ITB, sehingga namanya berubah manjadi Politeknik Negeri Bandung.

Politeknik Negeri Bandung
Sumber Foto: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/dd/Pendopo_Agung_Polban.jpg



Rabu, 14 Januari 2015

Siklus Aset

                                                                   Siklus Alur Aset
                                                                   (Sugiama, 2013)


Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013) mengatakan bahwa 
aset-aset yang dikelola melalui alur sebagai berikut:

1. Perencanaan kebutuhan aset
2. Pengadaan aset
3. Inventarisasi aset 
4. Legal audit aset
5. Penilaian aset
6. Pengoperasian dan pemeliharaan aset
7. Pembaharuan/rejuvenasi aset
8. Penghapusan aset
9. Pengalihan melalui penjualan, penghibahan, penyertaan modal, atau pemusnahan aset

-         -  Perencanaan kebutuhan aset adalah serangkaian kegiatan merencanakan suatu rencana strategi yang dibuat oleh suatu organisasi. (Sugiama, 2013)

           -  Pengadaan aset adalah kegiatan untuk memperoleh atau mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan sendiri secara langsung oleh pihak internal, maupun oleh pihak luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan. (Sugiama, 2013)
-         -  Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu. (Sugiama, 2013)

-          - Legal audit aset adalah  pemeriksaan (audit) untuk mendapat gambaran jelas dan menyeluruh terutama mengenai status kepemilikan, sistem dan prosedur penguasaan (penggunaan dan pemanfaatan), pengalihan aset, mengidentifikasi kemungkinan terjadinya berbagai permasalahan hukum, serta mencari solusi atas masalah hukum tersebut. (Sugiama, 2013)

-         -  Penilaian aset adalah serangkaian kegiatan menilai kekayaan aset yang dimiliki sehingga dapat diketahui nilai kekayaan aset sebelum aset tersebut dimusnahkan. (Sugiama, 2013)

-         -  Pengoperasian dan pemeliharaan aset adalah serangkaian kegiatan menggunakan/memanfaatkan aset dalam tugas atau pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan Pemeliharan aset adalah kegiatan memperbaiki seluruh aset agar berfungsi seperti semula. (Sugiama, 2013)

-         -  Rejuvenasi / pembaharuan aset adalah serangkaian kegiatan mengganti aset atau memperbaiki suku cadang agar aset dapat dioperasikan sesuai dengan harapan. (Sugiama, 2013)

-         -  Penghapusan aset adalah serangkaian kegiatan untuk memusnahkan atau mengalihkan aset. (Sugiama, 2013)

-          - Pengalihan aset adalah serangkaian kegiatan memindahkan hak, wewenang, dan tanggung jawab atas aset melalui menjual, menyertakan dalam modal, atau menghibahkan aset. (Sugiama, 2013)


Sumber Referensi

Sugiama, Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung; Guardaya Intimarta



Manajemen Aset – Chapter 2


 KLASIFIKASI JENIS ASET

Keragaman aset dapat dikelompokkan menurut beberapa dasar. Menurut Dr. A. Gima Sugiama (Sugiama, 2013:24-25) dalam bentuknya, aset dapat dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu :

1.     Aset berwujud (Tangible Asset) : merupakan kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera, seperti :

a.    Lahan


(Rachmat julianto , 2014 )

Lahan merupakan aset berwujud yang merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi besar akan perkembangannya jika lahan tersebut dijadikan  sebuah tempat wisata, dibangun sebuah gedung dan rumah, maupun diolah menjadi suatu perkebunan yang dapat menghasilkan profit dalam jumlah besar.


B. Motor
 (Rachmat Julianto , 2014)


Motor pun termasuk salah satu contoh aset berwujud yang memiliki nilai guna dalam pemakaiannya.



2. Aset tidak berwujud (Intangible Asset) : merupakan kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diukur secara fisik, seperti :

1. Hak paten misal untuk sebuah formulasi produk
2. Hak cipta atau copyright atas sebuah karya
3. Nama baik sebuah organisasi/perusahaan atau Goodwill
4. Hak merk dagang
5. Hak atas usaha waralaba atau franchise 



Daftar Rujukan:

- (Sugiama, A.Gima, (2013), Manajemen Aset Parawisata,Edisi 1, Guardaya Intimarta,Bandung.)

Senin, 22 Desember 2014

Contoh-contoh Aset

Gunung Gede Pangrango


 (Rachmat julianto , 2013)


Kawasan Taman Nasional Gunung Gede ini merupakan objek wisata alam yang banyak menarik minat pengunjung domestik dan asing. Adapun beberapa objek wisata yang berada di taman nasional ini antara lain:
–  Telaga biru yakni danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
–  Air Terjun Cibeureum yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
–  Air Panas yang terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
–   Puncak dan Puncak Gunung Gede.  Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota  Cianjur– Sukabumi -Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 meter dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.




Curug Cibereum



Curug Cibeureum ini memiliki ketinggian terjunan air 54 meter dan berada di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), dengan ketinggian sekitar 1050 meter dari permukaan laut (dpl).
Terletak di kawasan wisata alam ”Pondok Halimun/PH” di hulu Sungai Cipelang, tepatnya di Desa Perbawati dan Desa Sundajaya Girang Kecamatan Karawang,Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.



Pantai Pelabuhan Ratu




Pelabuhan ratu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten SukabumiProvinsi Jawa BaratIndonesia. Letaknya berada di pesisir Samudra Hindia, yakni di bagian barat daya wilayah kabupaten. Palabuhanratu merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi. Di masa Hindia Belanda, daerah ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.

Palabuhanratu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten SukabumiProvinsi Jawa BaratIndonesia.  Letaknya berada di pesisirSamudra Hindia, yakni di bagian barat daya wilayah kabupaten. Daerah ini merupakan tempat wafatnya Ulama Besar, Syaikh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping) guru bagi para ulama Palabuhanratu dan sekitarnya, lahir di Kampung Cisaar Cikidang, Wafat di Pesantren Gunung Sumping Pelabuhan Ratu. Palabuhanratu juga merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi. Di masa Hindia Belanda, daerah ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.



(Rachmat Julianto , 2012)



Minggu, 21 September 2014

Manajemen Aset - Chapter 1

Pengertian Manajemen Aset

Dalam pengelolaan suatu kekayaan diperlukan ilmu manajemen yang khusus dan spesifik mengelola kekayaan (asset ) seperti yang kita ketahui banyak asset yang tidak maksimal dalam pemanfaatanya, disini sangat diperlukan kompentsi pengelola asset atau manager asset. Untuk saat ini di indonesia pengelolaan aset physic masih belum diimplementasikan dengan baik. Bukan hanya perusahaan tapi juga di melihat potensi yang harus dikelola manajeman aset sangat spesifik mengatur dan mengelola kekayaan pemerintahan. Sebagai contoh banyak aset milik daerah tidak secara maksimal memberikan profit atau benefit .

· Definisi Manajemen adalah suatu proses pengelolaan sumber daya mulai dari sumber   daya manusia, finansial, fisik, dan informasi  melalui POLC untuk mencapai tujuan yang efektif

· Definisi Aset adalah suatu kekayaan yang berwujud ataupun tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomis, komersial, dan nilai tukar dimiliki pribadi atau instansi untuk  membantu tercapainya tujuan.

Setelah memahami definisi manajemen dan definisi aset maka kita dapat mengetahui apa itu manajemen aset. Berikut pengertian manajemen aset menurut beberapa ahli : 

1. Prawoto mengemukakan bahwa“Manajemen aset adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, ekonomi, tehnik mesin dan praktek kerja yang diterapkan pada aset fisik dengan tujuan agar mampu menyediakan tingkat pelayanan prima dengan biaya yang paling efesien”. (Prawoto , (2011)  

2. Menurut Hastings manajemen aset adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan (1) mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset, (2) mengidentifikasi kebutuhan dana, (3) memperoleh aset, (4) menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset, (5) menghapus atau memperbaharui aset sehingga secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan. (Hastings, Nicholas A. John, (2010)

3. Menurut Paralez dan Muto manajemen aset adalah "Asset Management is a way of doing business that maximizes the public's return on their investment in utility infrastructure by implementing utility-wide strategies that emphasize reliability in the assets and processes so that the desired levels of service are provided to our customers in the most cost effective manner." (Paralez dan Muto dalam Grigg, Neil S , 2012:64)

4. Menurut Dr. A. Gima Sugiama manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien. (Sugiama, 2013:15)

Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Efisien adalah pengeluaran sumber daya serendah mungkin dalam menghasilkan hasil yang maksimal.



Daftar rujukan :

-          (Prawoto,A (2011) ,"Lifecycle Sustainability Asset Management")
-          (Hastings, Nicholas A. John, (2010), Physical Asset Management)
-          (Grigg, Neil.S, (2012), Water, Wastewater, and Stormwater Infrasturcture Management, Second Edition, IWA Publishing, London)
 -          (Sugiama, A. Gima (2013) , Manajemen Aset Pariwisata, Guardaya Intimarta, Edisi 1, Bandung).